Kegiatan Sosialisasi Dan Bimtek Identifikasi Kerusakan Dan Kaji Kebutuhan Pasca Bencana (JITUPASNA) - 29 s/d 30 April 2019

Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh BPBD Kabupaten Bojonegoro melalui Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) pada tanggal 29 - 30 April Tahun 2019, kegiatan ini berupa kegiatan Sosialisasi serta Bimbingan Teknis tentang bagaimana Cara / Metode identifikasi kerusakan serta kajian kebutuhan pasca bencana yang tepat, sehingga hasil kaji kebutuhan pasca bencana dapat ditindak lanjuti dengan cepat, tepat dan bermanfaat bagi para korban bencana.

Pelatihan ini dihadiri oleh 80 orang peserta dari perwakilan 28 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro, serta OPD/Instansi yang terkait dalam perhitungan kerusakan serta kaji kebutuhan pasca bencana diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas PU Sumberdaya Air, Dinas PU Bina Marga, dan Dinas PU Cipta karya. Tim yang bertugas mengidentifikasi kerusakan serta menghitung kebutuhan pasca bencana merupakan tim yang terdiri dari berbagai macam sektor (pertanian, pendidikan, perencanaan, jalan, jembatan, pengairan, dll), hal tersebut bertujuan agar nantinya jika terjadi kerusakan / ada kebutuhan di setiap sektor akibat bencana tersebut dapat segera dilakukan tindak lanjut oleh dinas yang berwenang dalam sektor tersebut sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan bersama BPBD yang tunjuk sebagai fungsi koordinator dalam sektor kebencanaan.

Kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis ini dibuka langsung oleh Ibu Bupati Bojonegoro Dr. Hj. Anna Mu'awanah, dan kemudian dilanjutkan pemberian materi bimbingan teknis serta praktek cara perhitungan kerusakan dan kebutuhan pasca bencana yang tepat dan akurat yang dipandu oleh perwakilan BPBD Provinsi Jawa Timur serta perwakilan Mercy Corp Indonesia selaku konsultan dibidang kebencanaan di Indonesia.

Hasil dari kegiatan ini diharapkan seluruh OPD/Instansi yang terkait serta pemerintah kecamatan dapat bersinergi bersama dalam melakukan identifikasi dan mengkaji kebutuhan pasca bencana yang ada sehingga kebutuhan, keperluan, dan kerusakan pasca bencana dapat terdata dengan baik dan dapat secara cepat, tepat ditangani / ditindak lanjuti oleh instansi/sektor terkait sehingga masyarakat yang menjadi korban bencana dapat segera tertolong dan mendapatkan bantuan yang diperlukan.