BPBD Gelar Pelatihan Jitupasna
BPBD Bojonegoro. Sebanyak 60 peserta yang terdiri dari Anggota Satuan Polisi Pamong Praja di 28 kecamatan se Kabupaten Bojonegoro, Dinas PU Bina Marga dan Perumahaan Rakyat, Dinas PKP Cipta Karya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta Dinas PU Sumber Daya Air. Mengikuti kegiatan Pelatihan Kaji Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) di Hotel Bonero, selama dua hari yakni 08 dan 09 Juni 2021.
Acara yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro ini menghadirkan beberapa narasumber yakni Bupati Bojonegoro, Dra. Hj Anna Mu’awannah, Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah dan Madani Calista Saibuyun Jogjakarta yang merupakan salah satu LSM yang bergerak di bidang kebencanaan.
Bupati Bojonegoro, Dra. Hj Anna Mu’awannah dalam materinya mengingatkan tentang karakteristik wilayah Bojonegoro dan berbagai potensi bencana yang ada seperti angin kencang, kabakaran, banjir bengawan solo. Selain bencana yang diakibatkan oleh alam, lanjutnya, hal yang tak kalah penting untuk menjadi perhatian dan harus disikapi oleh berbagai pihak yakni Kegagalan Industri. Ditegaskan Bupati, Kabupaten Bojonegoro memiliki sektor industri migas baik di Lapangan Banyuurip, Jambaran Tiung Biru serta Lapangan Sukowati yang bergerak di sektor eksplorasi. Juga memiliki potensi bencana alam yang nyata. Kegagalan industri harus dipikirkan baik dampak dan bagaimana upaya pencegahan terhadap kejadian yang dimungkinkan terjadi. Ini adalah bentuk kesiapan pemerintah dalam menghadapi potensi ancaman, dengan adanya pemetaan yang tepat maka akan dapat meminimalisir dampak yang ditimbukan. Bupati berpesan kepada seluruh peserta untuk mencermati potensi ancaman bencana yang terjadi diwilayah masing-masing karena setiap wilayah memiliki potensi yang berbeda.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Ardhian Orianto dalam laporannya menyampaikan bahwa diselenggarakannya kegiatan ini sebagai bentuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang kebencanaan. Dengan kapasitas yang handal maka akan cepat pelaporan tepat perhitungan dan pada akhirnya adalah bermanfaat pada warga terdampak bencana baik pada pemberian dan penyaluran bantuan serta kegiatan pasca bencana yang akan dilakukan utamanya perbaikan infrastruktur.
Masih ditempat yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Nurul Azizah mengingatkan tentang peran dan fungsi BPBD dan mitra didalamnya dalam penanganan kebencanaan khususnya Satpol PP yang merupakan ujung tombak dilapangan. Penanganan bencana membutuhkan sinergi beberapa pihak dan kerjasama yang komprehensif semua lini.
Kegiatan pelatihan Jitupasna yang diselenggarakan oleh BPBD ini dilaksanakan selama dua hari yakni tanggal 08 dan 09 Juni 2021 dengan metode pemaparan materi dan pelatihan study kasus penghitungan kerugian akibat bencana serta kebutuhan yang dibutuhkan dilapangan.
Sangat Puas
60 % |
Puas
20 % |
Cukup Puas
20 % |
Tidak Puas
0 % |