Gelombang Panas Asia Tidak Terjadi Di Jawa Timur

BPBD Bojonegoro,  Jawa Timur tidak  terdampak Gelombang Panas. Demikian disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Ardhian Orianto, S.STP. Senin ( 26/4 ) pagi tadi.

Dijelaskan sebagaimana Pers Release Badan Meteorologi Klimatologi Kelas 1 Juanda Sidoarjo  dalam suratnya Nomor: 8/ME.02.04/012/KSUB/IV/2023  tanggal 25 April 2023 bahwa Gelombang Panas Asia tidak  terjadi di Jawa Timur. Menurut Kalaksa negara-negara di Asia Selatan mengamani dampak gelombang panas sejak sepekan lalu seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40  derajat celsius. Sedangkan untuk wilayah Indonesia tidak mengalami gelombang panas karena berada diwilayah ekuator dengan kondisi geografis kepulauan dan dikelilingi perairan yang luas. Demikian pula wilayah Jawa Timur yang diapit oleh Laut Jawa disebelah utara dan Samudera Hindia  yang luas disebelah selatan. Dalam sepekan ini, suhu maksimum diwilayah Jawa Timur berkisar antara 33-35 derajat celcius dan masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Secara umum pola harian indeks Ultraviolet berapa di kategori rendah dipagi hari, mencapai puncaknya dikategori tinggi atau sangat tinggi ketika intensitas radiasi matahari paling tinggi disiang hari antara pukul 12.00 sampai dengan 15.00 WIB waktu setempat dan pola tergantung pada lokasi geografis dan elevasi suatu tempat, posisi matahari, jenis permukaan dan tutupan Awan.

Oleh karenanya, lanjut Ardhian Orianto, masyarakat  untuk tidak panik menyikapi informasi yang beredar mengenai gelombang panas tersebut. Konsumsi air putih yang cukup agar tidak mengalami dehidrasi. Selain itu menggunakan pakaian tertutup atau tabir surya apabila beraktivitas di luar ruangan. Selain itu memantau informasi resmi yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah