Bojonegoro - Personel SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro melakukan assessment serta operasi pencarian terhadap seorang remaja yang dilaporkan tenggelam di Embung Desa Gayam, Kecamatan Gayam, pada Rabu (10/12/2025).

Kejadian bermula ketika korban bernama MKA (14), warga Dusun Gayam RT 03 RW 01, Desa Gayam, bermain di tepi embung bersama empat temannya. Berdasarkan keterangan awal, korban sempat masuk ke dalam embung, kemudian naik kembali. Tak lama, korban kembali berlari dan menceburkan diri ke embung untuk kedua kalinya, namun tidak muncul ke permukaan. Keempat temannya kemudian bergegas meminta bantuan warga sekitar.

BPBD Bojonegoro menerima laporan kejadian tersebut pada pukul 14.43 WIB. Selanjutnya, tim segera diberangkatkan dari Mako BPBD pada pukul 14.50 WIB dan tiba di lokasi kejadian pada pukul 15.41 WIB. Personel langsung melakukan assessment situasi dan melaksanakan pencarian di area embung.

Operasi pencarian hari pertama dilakukan hingga pukul 18.30 WIB, sebelum akhirnya dihentikan karena kondisi pencahayaan dan keamanan. Upaya pencarian dilanjutkan kembali pada Kamis, 11 Desember 2025, oleh Tim SAR Gabungan Bojonegoro, yang terdiri dari:

BPBD Bojonegoro, Basarnas Surabaya, TNI, Polri, Brimob, Damkarmat, Satpol PP, Urkes Polres Bojonegoro, Inafis Polres Bojonegoro, Pemerintah Desa Gayam, LPBI NU, Linmas, Orari, MTA, EBR, Cepu Adventure Rescue, dan Unsur masyarakat setempat

Upaya pencarian korban tenggelam di Embung Desa Gayam, Kecamatan Gayam, oleh Tim SAR Gabungan Bojonegoro akhirnya membuahkan hasil pada hari kedua pencarian, Kamis (11/12/2025).

Korban atas nama MKA (14), warga Dusun Gayam RT 03 RW 01, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar pukul 08.00 WIB. Jenazah ditemukan di aliran Sungai Glongong, berjarak kurang lebih 2 kilometer dari titik awal korban dilaporkan tenggelam.

Menyikapi kejadian ini, Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Bapak Heru Wicaksi, S.STP., M.M., menyampaikan imbauan kepada masyarakat :

“Kami mengimbau kepada seluruh warga Bojonegoro, khususnya para orang tua dan remaja, untuk selalu meningkatkan kewaspadaan saat berada di area embung, sungai, maupun lokasi-lokasi perairan lainnya. Pastikan anak-anak tidak bermain terlalu dekat dengan tepian embung tanpa pengawasan orang dewasa. Embung bukanlah tempat bermain air, karena dapat membahayakan keselamatan.

BPBD bersama tim gabungan terus bekerja maksimal dalam upaya pencarian. Kami juga meminta masyarakat agar tidak berkerumun terlalu dekat dengan lokasi pencarian demi menjaga kelancaran operasi dan keselamatan bersama.

Terima kasih kepada seluruh unsur yang telah terlibat dalam operasi pencarian sejak hari pertama hingga korban ditemukan.”

BPBD Bojonegoro akan terus meningkatkan edukasi dan mitigasi risiko bencana di wilayah Kabupaten Bojonegoro.


By Admin
Dibuat tanggal 12-12-2025
3 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
50 %
Puas
17 %
Cukup Puas
17 %
Tidak Puas
17 %